Sabtu, 31 Oktober 2009

puisi cinta

Bawalah hatimu kemana saja engkau mau
sesungguhnya cinta pertama itulah cinta sejati
Berapa banyak tempat sudah disinggahi
namun kerinduan tetap pada kampung halaman

Api kerinduan meronta ingin selalu dekat denganmu
celaan itu hanyalah sebuah kesalahan
tidaklah aku berpaling darimu karena celaan
dan tidaklah aku berpaling darimu kecuali sementara waktu saja

Kutinggalkan yang lain sejak kukenal kekasih sejati
seolah-olah bekal perjalanan yang tiada habisnya
Seumur hidup kegembiraan ini tak dapat menutupi penyesalanku
karena telah meninggalkan kekasih

Seribu satu bayangan menawan hati setiap malam
jatuh cinta kepada yang ini kemudian kepada yang itu
namun keesokan hari begitu cepat melupakannya
Dahulu hatiku hampa sebelum terisi cinta kepadamu
sibuk mengingat yang lain, terlena dalam permainan
Ketika cintamu memanggil hatiku ia membalasnya
Kulihat ia tidak lagi berpindah ke lain hati
Teruskanlah hubungan ini jika engkau mau
putuskanlah jika itu memang plihanmu
hatiku tidaklah baik kecuali bersamamu
sungguh aku kehilanganmu bila aku berbohong
sungguh tiada lain didunia ini yang lebih membuatku gembira
sekiranya seluruh keindahan ada di kota ini
namun akan terasa hampa jika engkau lenyap dari pandanganku

jika engkau hilang dari pandanganku maka pikiran selalu melayang mengingatmu
jika impian tidak mengunjungiku
maka hati ini akan mengunjungimu
jiwaku adalah lisan yang menggambarkan tentang cintamu
jiwaku adalah hati dan engkaulah yang menyebarkan isi hati

jiwa ini mati karena penyakitnya
namun ia menyembunyikan penyakitnya itu dari orang-orang yang menjenguknya
betapa pilu arwah ini mengadukan cintanya
yang ia berikan kepada selain kekasih hati
Wahai orang-orang yang pergi dalam keadaan lalai
sampai kapankah engkau menganggap baik perbuatan keji
sampai kapan dan kapan engkau tidak takut datangnya hari itu
yaitu hari ketika Allah membuat bicara seluruh anggota badan
sungguh aneh, padahal engkau orang yang dapat melihat
bagaimana mungkin engkau tersesat dari jalan yang terang

Kami berlepas diri kepada Allah
dari orang-orang yang terkena virus musik dan nyanyian
berapa kali aku katakan wahai manusia
kalian berada di tepi jurang kehancuran
namun mereka justru mencela kami
mereka terus larut dalam kesesatan mereka itu
sementara kami kembali kepada Allah meniti jalan yang lurus
kami menjalani hidup di bawah naungan sunnah rasulullah
sementara mereka mati dalam keadaan bersenandung ria

(Dari terjemahan Kitab Kasyful Ghita’ ‘An Hukmi Samaa’il Ghina’)

Wajahmu (Kitab Cinta Rumi)



Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya

Kau pelanai kudamu

Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit

Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut

Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama

Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini

Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham

Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan

Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu

muram cahaya mentari,
pucat dingding ini

Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan

Bayang-bayang Nabi
(Oleh Kang Jaz)


Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
“Membela yang lemah dan membantu yang miskin” jawab Nabi.

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
YAng membela orang – arang lemah” jawabnya

Ya Rasulullah … apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
“Bersabarlah, dan tetplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta”

Ya RAsulullah… Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama’
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya… RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

“Wahai ummatku…
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
Karena Allah menganjurkan, “Wa ‘asiruhunna bil ma’ruf”
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, “Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka”
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, “Kullulkum Ra’in, ea kullukum masulun ‘an ra’iyyatihi ?”

Nama-nama lain Al-Fatihah

Al-Fatihah dinamai Fatihatul-Kitab karena ia merupakan pembuka tulisan Al-Kitab. Dengan surat ini pula bacaan di dalam berbagai shalat dimulai.

Al-Fatihah dinamai Ummul-Kitab dan Ummul-Qur’an karena makna-makna Al-Qur’an merujuk pada makna yang dikandung dalam surat Al-Fatihah. Al-Fatihah pun dinamai As-Sab’ul-Matsani dan Al-Qur’anul-‘Azhim. Dalam sebuah hadits shahih, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam…adalah Ummul-Qur’an, Ummul-Kitab, Sab’ul Matsani, dan Al-Qur’anul-‘Azhim.”

Al-Fatihah pun disebut Al-Hamdu dan shalat karena ada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari Rabb-nya, “Shalat dibagi dua antara Aku dan hamba-Ku. Apabila hamba-Ku mengatakan, ’Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam,’ maka Allah berfirman, ‘Hamba-Ku memuji-Ku.’” Maka Al-Fatihah dinamai shalat karena ia merupakan rukun dalam shalat.

Al-Fatihah juga dinamai Asy-Syifa’ karena ada keterangan yang diriwayatkan secara marfu’ oleh Ad-Darimi dari Abu Said, “Fatihatul-Kitab merupakan obat segala racun.”

Al-Fatihah dinamai Ar-Ruqyah berdasarkan hadits dari Abu Said Al-Khudri, yaitu tatkala dia menjampi orang yang sehat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dari mana Anda tahu Fatihah merupakan jampi?”

Al-Fatihah juga dinamai Asasul-Qur’an berdasarkan keterangan yang diriwayatkan oleh Asy-Sya’bi dari Ibnu Abbas bahwa dia menamainya Asasul-Qur’an. Ibnu Abbas berkata, “Dasar Al-Fatihah adalah bismillahirrahmanirrahim.”

Sufyan bin Uyainah menamainya dengan Al-Kafiyah (yang mencukupi), “Ummul-Qur’an sebagai pengganti dari selain nama-nama Al-Fatihah. Selain nama-nama Al-Fatihah itu tidak ada lagi nama sebagai penggantinya.”

Keutamaan Al-Fatihah

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menemui Ubai bin Ka’ab, namun dia sedang shalat. Rasulullah berkata, ‘Hai Ubai,’ maka Ubai melirik namun tidak menyahut. Nabi berkata, ‘Hai Ubai,’ lalu Ubai mempercepat shalatnya kemudian beranjak menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata, ‘Assalamu’alaika ya Rasulullah.’ Rasulullah menjawab, ‘Wa’alaikassalam hai Ubai. Mengapa kamu tidak menjawab ketika kupanggil?’ Ubai menjawab, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang shalat.’ Nabi bersabda, ‘Apakah kamu tidak menemukan dalam ayat yang diwahyukan Allah Ta’ala kepadaku yang menyatakan, ‘Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.’’ Ubai menjawab, ‘Ya Rasulullah, saya menemukan dan saya tidak akan mengulangi hal itu.’ Rasulullah bersabda, ‘Sukakah kamu bila kuajari surat yang tidak diturunkan surat lain yang serupa dengannya di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan?’ Ubai menjawab, ‘Saya suka wahai Rasulullah.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya aku tidak mau keluar dari pintu ini sebelum aku mengajarkannya.’ Ubai berkata, ‘Kemudian Rasulullah memegang tanganku sambil bercerita kepadaku. Saya memperlambat jalan karena khawatir beliau akan sampai di pintu sebelum menuntaskan pembicaraannya. Ketika kami sudah mendekati pintu, aku berkata, ‘Ya Rasulullah, surat apakah yang engkau janjikan itu?’ Beliau bertanya, ‘Apa yang kamu baca dalam shalat?’ Ubai berkata, ‘Maka aku membacakan Ummul-Qur’an kepada beliau.’ Beliau bersabda, ‘Demi jiwaku dalam genggaman-Nya, Allah tidak menurunkan surat yang setara dengan itu baik dalam Taurat, Injil, Zabur, maupun Al-Furqan. Ia merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang.’”

At-Tirmidzi meriwayatkan pula hadits tersebut. Menurut riwayatnya, “Sesungguhnya Al-Fatihah itu sebagai tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan sebagai Al-Qur’an yang mulia yang diberikan kepadaku.”

Kita dapati hadits lain tentang keutamaan surat Al-Fatihah. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dan Nasa’I meriwayatkan dalam Sunannya dengan sanad dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (sedang duduk) dan disisinya ada Jibril. Tiba-tiba Jibril mendengar suara dari atas. Maka ia mengarahkan pandangannya ke langit lalu berkata, ‘Inilah pintu langit dibukakan, padahal sebelumnya tidak pernah.’ Ibnu Abbas berkata, ‘Dari pintu itu turun malaikat. Dia menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, ‘Gembirakanlah (umatmu) dengan dua cahaya. Sungguh keduanya diberikan kepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul-Kitab dan beberapa ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidaklah Anda membaca satu huruf pun darinya melainkan Anda akan diberi (pahalanya).’”

Dalam hadits lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa yang mendirikan shalat tanpa membaca Ummul-Qur’an, maka shalatnya tidak sempurna.” Beliau mengatakan hal itu tiga kali.

Hukum Membaca Al-Fatihah dalam Shalat

Mengenai hukumnya, terdapat tiga pendapat berikut ini:

Pertama, imam, makmum dan orang yang shalat munfarid (sendirian) wajib membaca Al-Fatihah berdasarkan keumuman hadits mengenai hal ini, “Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Al-Fatihah.” Pendapat ini dipegang oleh Imam Syafi’I rahimahullah.

Kedua, makmum (dalam shalat berjama’ah) tidak wajib sama sekali membaca Al-Qur’an, baik surat Al-Fatihah maupun surat lainnya, baik dalam shalat jahar (bacaan dikeraskan) maupun sir (bacaan tidak dikeraskan). Hal itu berdasarkan keterangan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Jabi bin Abdullah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mendapatkan imam, maka bacaan imam berarti bacaan untuk makmum juga.” Akan tetapi, sanad hadits ini lemah.

Ketiga, dalam shalat sir, makmum wajib membaca Fatihah. Hal itu tidak wajib dalam shalat jahar karena dalam Shahih Muslim ada hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya imam itu dijadikan panutan. Apabila imam takbir, maka bertakbirlah kamu, dan apabila imam membaca (surat), maka simaklah olehmu.” Hadits tersebut menunjukkan ke-shahih-an pendapat ini. Dan pendapat ini merupakan qaul qadim (pendapat lama) Imam Syafi’i.

Sumber:

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. 2004. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 terjemah Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani Press

KEUNGGULAN ISLAM
KEUTAMAAN SURAH AL-FATIHAH

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa'id bin al-Muallat, katanya, "Aku pernah mengerjakan salat, lalu Rasulullah saw memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya, hingga aku menyelesaikan salat. Setelah itu, aku mendatangi beliau, maka beliau pun bertanya, 'Apa yang menghalangimu datang kepadaku?' Maka aku menjawab, 'Ya Rasulullah, sesungguhnya aku tadi sedang mengerjakan salat'. Lalu beliau bersabda, 'Bukankah Allah Ta'ala telah berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyerumu kepada yang memberi kehidupan kepadamu'. ( Al-Anfal: 24). Dan, setelah itu beliau bersabda, 'Akan aku ajarkan kepadamu suatu surat yang paling agung di dalam Alquran sebelum engkau keluar dari masjid ini'. Maka, beliau pun menggandeng tanganku. Dan, ketika beliau hendak keluar dari masjid, aku katakan, 'Ya Rasulullah, engkau tadi telah berkata akan mengajarkan kepadaku surat yang paling agung di dalam Alquran'. Kemudian beliau menjawab, 'Benar', "Al hamdulillahi rabbil 'alamin", ia adalah as-Sab'ul Matsani dan Alquran al-Azhim yang telah diturunkan kepadaku."

Demikian pula yang diriwayatkan al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah, melalui beberapa jalan dari Syu'bah, para ulama menjadikan hadis ini dan semisalnya sebagai dalil keutamaan dan kelebihan sebagian ayat dan surat atas yang lainnya, sebagaimana disebutkan banyak ulama, di antaranya Ishak bin Rahawaih, Abu Bakar Ibnu al-Arabi, Ibnu al-Haffar seorang penganut mazhab Maliki.

Sementara, sekelompok lainnya berpendapat bahwasanya tidak ada keutamaan suatu ayat atau surat atas yang lainnya, karena semuanya merupakan firman Allah Ta'ala. Supaya hal itu tidak menimbulkan dugaan adanya kekurangan pada ayat yang lainnya, meski semuanya itu memiliki keutamaan. Pendapat ini dinukil oleh al-Qurthubi dari al-Asy'ari, Abu Bakar al-Baqillani, Abu Hatim Ibnu Hibban al-Busti, Abu Hayyan, Yahya bin Yahya, dan sebuah riwayat dari Imam Malik.

Ada hadis riwayat al-Bukhari dalam kitab Fadhailul Qur'an, dari Abu Sa'id al-Kudri, katanya, "Kami pernah berada dalam suatu perjalanan, lalu kami singgah, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata, "Sesungguhnya kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang tidak berada di tempat, apakah di antara kalian ada yang bisa memberi ruqyah?" Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri bersamanya, yang kami tidak pernah menyangkanya punya ruqyah. Kemudian orang itu membacakan ruqyah, maka kepala sukunya itu pun sembuh. Lalu, ia (kepala suku) menyuruhnya diberi tiga puluh ekor kambing, sedang kami diberi minum susu. Setelah ia kembali, kami bertanya kepadanya, "Apakah engkau memang pandai dan biasa meruqyah?" Maka ia pun menjawab, "Aku tidak meruqyah, kecuali dengan ummul kitab (Al-Fatihah)." "Jangan berbuat apa pun sehingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah saw," sahut kami. Sesampai di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi saw, maka beliau pun bersabda, "Dari mana dia tahu bahwa surat Al-Fatihah itu sebagai ruqyah (jampi), bagi-bagilah kambing-kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku." Demikian pula riwayat Muslim dan Abu Dawud.

Hadis lainnya, riwayat Muslim dalam kitab sahih an-Nasa'i dalam kitab sunan dari Ibnu Abbas, katanya, "Ketika Rasulullah saw sedang bersama malaikat Jibril, tiba-tiba Jibril mendengar suara dari atas. Maka, Jibril mengarahkan pendangannya ke langit seraya berkata, "Itulah pintu telah dibuka dari langit yang belum pernah terbuka sebelumnya." Ibnu Abbas melanjutkan, "Dari pintu itu turun malaikat dan kemudian menemui Nabi saw seraya berkata, 'Sampaikanlah berita gembira kepada umatmu mengenai dua cahaya. Kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, yang belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang nabi pun sebelum dirimu, yaitu fatihatul kitab dan beberapa ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca satu huruf saja darinya melainkan akan diberi (pahala) kepadamu'."

Lafaz hadis di atas berasal dari al-Nasa'i. Lafaz yang sama juga diriwayatkan Muslim. Muslim juga meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan salat tanpa membaca ummul Qur'an, maka salatnya itu tidak sempurna tidak sempurna tidak sempurna."

Dikatakan kepada Abu Hurairah, "Kami berada di belakang imam." Maka Abu Hurairah berkata, "Bacalah Al-Fatihah itu di dalam hatimu, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Allah Ta'al berfirman, 'Aku telah membagi salat dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta'. Jika ia mengucapkan, 'alhamdulillahi rabbil 'alamin', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku'. Dan jika ia mengucapkan, ' Arrahmanirrahimi', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku'. Jika ia mengucapkan, 'Malikiyaumiddin', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuliakan-Ku'. Dan pernah Abu Hurairah menuturkan, 'Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku'. Jika ia mengucapkan, 'Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in', maka Allah berfirman, 'Inilah bagian diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta'. Dan jika ia mengucapkan, 'Ihdinashirathalmaustqim shirathaladzina an'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladholin', maka Allah berfirman, 'Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku pula yang apa yang ia minta'." (Demikian pula diriwayatkan an-Nasa'i).

Penjelasan mengenai hadits tersebut yang khusus tentang al-Fatihah (lihat kajian sebelim ini), terdiri dari beberapa hal:
Pertama, disebutkan dalam hadis tersebut kata salat, dan maksudnya adalah bacaan, seperti firman Allah, "Janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salatmu dan jangan pula merendahkannya serta carilah jalan tengah di antara keduanya itu." (Al-Isra': 110).

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis sahih dari Ibnu Abbas. Demikian pula firman Allah dalam hadis ini, "Aku telah membagi salat dua bagian di antara diriku dengan hamba-Ku. Setengah untuk-Ku dan setengah lainnya untuk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta."

Kemudian Dia jelaskan pembagian itu secara rinci dalam bacaan Al-Fatihah. Hal itu menunjukkan keagungan bacaan Al-Fatihah dalam salat merupakan rukun utama. Apabila disebutkan kata ibadah dalam satu bagian, sedangkan yang dimaksud satu bagian lainnya, artinya bacaan Al-Fatihah. Sebagaimana disebutnya kata bacaan sedang maksudnya adalah salat itu sendiri, dalam firman-Nya, "Dan dirikanlah salat Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Al-Isra: 78). Sebagaimana secara jelas disebutkan di dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim, "Salat Subuh itu disaksikan oleh malaikat malam dan malaikat siang."
Semuanya itu menunjukkan bahwa menurut kesepakatan para ulama, bacaan Al-Fatihah dalam salat merupakan suatu hal yang wajib.
Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai apakah selain Al-Fatihah ada surat tertentu yang harus dibaca, atau cukup Al-Fatihah saja? Mengenai hal ini terdapat dua pendapat. Menurut Abu Hanifah, para pengikutnya, dan juga yang lainnya, bahwasanya bacaan Alquran itu tidak ditentukan, tetapi surat atau ayat apa pun yang dibaca, maka akan memperoleh pahala. Mereka berhujjah dengan keumuman firman Allah Ta'ala, "Maka bacalah olehmu apa yang mudah bagimu dari Alquran." ( Al-Muzzammil: 20).
Dan hadis yang terdapat dalam kitab sahih al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra mengenai kisah orang yang ku-rang baik dalam mengerjakan salatnya, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, "Jika engkau mengerjakan salat, maka bertakbirlah, lalu bacalah apa yang mudah bagimu dari Alquran."

Menurut mereka, Rasulullah memerintahkannya untuk membaca yang mudah dari Alquran dan beliau tidak menentukan bacaan Al-Fatihah atau surat lainnya. Hal itu yang menjadi pendapat kami.

Kedua, diharuskan membaca Al-Fatihah dalam salat, dan tanpa Al-Fatihah maka salatnya tidak sah. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal, para sahabat mereka, serta jumhurul ulama. Pendapat mereka ini didasarkan pada hadis yang disebutkan sebelumnya, di mana Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mengerjakan suatu salat, lalu ia tidak membaca ummul kitab di dalamnya, maka salatnya itu terputus." (HR Muslim, al-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Abu Dawud, dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw).

Selain itu, mereka juga mendasarkannya pada hadis yang terdapat dalam kitab sahih al-Bukhari dan Muslim, dari az-Zuhri, dari Mahmud bin az-Rabi', dari Ubadah bin ash-Shamit, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, "Tidak sah salat bagi orang yang tidak membaca 'fatihatul kitab'."

Dan diriwayatkan dalam sahih Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Tidak sah salat yang di dalamnya tidak dibacakan ummul Quran."

Hadis-hadis mengenai hal ini sangat banyak, dan terlalu panjang jika kami kemukakan di sini tentang perdebatan mereka. Dan kami telah kemukakan pendapat mereka masing-masing dalam hal ini. Kemudian, Imam Syafi'i dan sekelompok ulama berpendapat bahwa bacaan Al-Fatihah wajib dilakukan pada setiap rakaat dalam salat. Sedang ulama lainnya menyatakan, bacaan Al-Fatihah itu hanya pada sebagian besar rakaat. Hasan Al-Bashri dan mayoritas ulama Bashrah mengatakan, bacaan Al-Fatihah itu hanya wajib dalam satu rakaat saja pada seluruh salat, berdasarkan pada kemutlakan hadis Rasulullah saw, dimana beliau bersabda, "Tidak sah salat bagi orang yang tidak membaca 'fatihatul kitab'."

Sedangkan Abu Hanifah dan para sahabatnya, ats-Tsauri, serta al-Auza'i berpendapat, bacaan Al-Fatihah itu bukan suatu hal yang ditentukan (diwajibkan), bahkan jika seseorang membaca selain Al-Fatihah, maka ia tetap mendapatkan pahala. Hal itu didasarkan pada firman Allah, "Maka bacalah olehmu apa yang mudah bagimu dari Alquran." (Al-Muzzammil: 20). Wallahu a'lam.

Ketiga, Apakah makmum juga berkewajiban membaca Al-Fatihah? Mengenai hal ini terdapat tiga pendapat di kalangan para ulama:
Pendapat pertama, setiap makmum tetap berkewajiban membaca Al-Fatihah sebagaimana imam. Hal itu didasarkan pada keumuman hadis di atas.

Pendapat kedua, tidak ada kewajiban membaca Al-Fatihah atau surat lainnya bagi makmum sama sekali, baik dalam salat jahr (bacaan yang dikeraskan) maupun salat sirri (tidak dikeraskan). Hal itu didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab al-Musnad, dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi saw bersabda, "Barangsiapa salat bersama seorang imam, maka bacaan imam itu berarti bacaan untuk makmum juga." Namun, hadis ini memiliki kelemahan dalam isnadnya. Dan diriwayatkan Imam Malik dari Wahab bin Kaisan, dari Jabir. Juga diriwayatkan dari beberapa jalan dan tidak satupun berasal dari Nabi saw. Wallahu a'lam.

Pendapat ketiga, Al-Fatihah wajib dibaca oleh makmum dalam salat sirri, dan tidak wajib baginya membaca dalam salat jahri. Hal itu sebagaimana yang telah ditegaskan dalam kitab Sahih Muslim, dari Abu Musa al-Asy'ari, katanya, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya imam itu dijadikan sebagai panutan. Jika ia bertakbir, maka hendaklah kalian bertakbir. Dan jika ia membaca (Al-Fatihah atau surat Alquran), maka simaklah oleh kalian." (Dan seterusnya).

Demikian pula diriwayatkan oleh para penyusun kitab as-Sunan, yaitu Abu Dawud, an-Nasa'i dan Ibnu Majah yang berasal dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda, "Jika imam membaca (Al-Fatihah atau surat Alquran), maka simaklah oleh kalian." Hadis ini telah dinyatakan sahih oleh Muslim bin Hajjaj. Kedua hadis di atas menunjukkan kesahihan pendapat ini yang merupakan Qaulun qadim (pendapat lama) Imam Syafi'i rahimahullahu, dan satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu. Dan maksud dari pengangkatan masalah-masalah tersebut di sini adalah untuk menjelaskan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan surat Al-Fatihah dan tidak berkenaan dengan surat-surat lainnya.

Sumber: Terjemahan Ibnu Katsir, Pustaka Imam Syafi'ie

Kamis, 29 Oktober 2009

Doa Istikharah

berarti:
Memohon semoga Allah menunjukkan keputusan yang terbaik untuk dilaksanakan.
Kata Jabir bin Abdullah: Rasulullah s.a.w. mengajar kami beristikharah dalam semua pekerjaan seperti baginda mengajar kami satu surah dari Al-Quran, sabdanya: "Apabila seseorang kamu mempunyai rancangan untuk melakukan sesuatu hendaklah dia melakukan solat sunat dua rakaat, kemudian bacalah doa ini:
"Ya Allah, aku memohon petunjuk daripadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahawasanya urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku sama ada cepat atau lambat, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..) mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku sama ada cepat atau lambat, maka jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah kebaikan untukku dalam sebarang keadaan sekalipun kemudian redhailah aku dengannya".
(sebutkan urusan yang dimaksudkan di tempat yang bertitik).
Tidak akan menyesal sesiapa yang bertanyakan penciptanya dan berbincang dengan orang-orang mukmin kemudian berhati-hati dalam menangani persoalannya.
Allah telah berfirman:
"Dan berbincanglah dengan mereka (para sahabat) dalam urusan itu (peperangan, ekonomi, politik dll). Apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah".

Tata Cara atau Tuntunan Berdo’a

do’a adalah senjata bagi
setiap mukmin setelah usaha secara dzahir maksimal dilakukan
karena do’a merupakan inti atau otaknya ibadah Allah Swt tidak
senang kepada orang yang tidak mau berdo’a karena itu tanda
kesombongannya, bahwa Allah malu jika tidak mengabulkan do’a
hamba-Nya untuk itu bila seseorang berharap do’anya terkabul, maka
dia harus menjaga tata cara sopan santun dan hal-hal yang
diperlukan seperti:
1. Iklas dalam berdo’a
2. Yakin Do’anya terkabul dan tidak lalai dalam berdo’a
3. Berdo’a dengan rendah diri dan khusyu’
4. Berdo’a bersama
5. Merendahkan suara ketika berdo’a antara terlalu keras atau
terlalu pelan
6. Tidak tergesa-gesa ketika berdo’a baik ketika membaca atau
tergesa-gesa untuk segera terkabul
7. Memulai dan mengakhiri do’a dengan menyebut dan memujji
asma Allah Swt, Shalawat serta bacaan-bacaan yang
memudahkan tercapainya hajat (semisal diiringi al-Fatihah)
8. Mengulang-ulang kalimat do’a (tiga kali)
9. Mengangkat tangan etika berdo’a kemudian mengusap wajah
setelah selesai berdo’a.
10. Berdo’a dalam keadaan bersihjiwa, badan, pakaian dan kesemua
hal yang masuk perut merupakan barang halal.
11. Menyesuaikan situasi (ketika situasi tenang, waktu sujud, terjadi
perang Sabilillah, dan lain-lain).
12. Menghadap qiblat
13. Disampaikandengan rasa memelas dan betul-betui
membutuhkan.
AMALAN BAGI SISWA YANG HENDAK MELAKUKAN UJIAN

Apabila hendak/akan melakukan ujian, maka usaha-usaha
yang dilakukan sebelumnya adalah anda membuka kembali
pelajaranpelajaran
yang sudah diajarkan oleh guru, menyimak lagi
pelajaran-pelajaran yang telah lalu. Di samping itu lakukanlah
amalan-amalan bathiniyah ini agar hati anda menjadi terang, sehingga
diberi kemudahan dalam menghadapi ujian yang kita hadapi. Inilah
amalanamalan
bathiniyah yang harus dilakukan :
a. Pada tengah malam (sekitar pukul 24.00) kerjakanlah shalat hajat
2 raka’at. Pada raka’at pertama sesudah membaca surat
AlFatihah
membaca surat AL-KAAFIRUUN (Qul yaa ayyuhal
kaafiruun). Dan pada raka’at kedua sesudah membaca surat
ALIKHLASH
(Qul huwallaahu ahad. Allaahush shomad dan
seterusnya).
b Dan sesudah mengerjakan shalat sunat hajat bacalah do’a di
bawah ini satu kali.
ياراحِم كُلِّ صرِيخٍ ومكْروبٍ وغِياُثه ومدده بِرحمتِك ياَ
اَرحم الراحِمِين
Yaa raahima kulli shariikhin wamakrunbinwaghiyaatsuhu
wamadaduhu birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Artinya : “Wahai Dzat Yang Pengasih setiap orang yang meminta
pertolongan dan orang yang dirundung kesedihan, pertolongan dan
bantuan-Nya dengan kasih sayang-Mu wahai Dzat Yang Paling
Mengasihi dari segala yang mengasihi”.

CARA MEMILIH HARI DALAM SEBULAN

1. Hari pertama: Hari pertama tiap-tiap bulan adalah baik, cocok
untuk menemui para pembesar, menunaikan hajat, jual beli,
bercocok tanam dan berlayar.
2. Hari kedua: Cocok untuk berlayar dan menunaikan hajat.
3. Hari ketiga: Tidak baik untuk segala urusan.
4. Hari keempat: Baik untuk perkawinan, tetapi tidak baik untuk
berlayar.
5. Hari kelima: Tidak baik, nahas.
6. Hari keenam: Mubarak, baik untuk perkawinan dan hajat.
7. Hari ketujuh: Diberkati, baik untuk segala urusan.
8. Hari kedelapan: Baik untuk segala urusan kecuali berlayar.
9. Hari kesembilan: Diberkati, baik untuki semua apa yang diingini
oleh manusia, jika berlayar pada hari itu, maka ia akan diberi rizqi
yang banyak dan pelayarannya akan menyenangkan baginya.
10. Hari kesepuluh: Baik untuk segala urusan kecuali untuk menemui
para pembesar, jika ada orang yang melarikan diri dari sultan,
maka ia akan tertangkap kembali.Barang siapa kehilangan barang
akan didapatkannya kembali, sangat baik untuk jual beli dan
barang siapa sakit pada hari itu maka ia akan sembuh kembali.
11. Hari kesebelas: Baik untuk jual beli, menuntut hajt, berlayar
selain menemui pembesar.
12. Hari keduabelas: Hari yang sangat baik dan diberkati, tuntutlah
hajatmu maka akan didapat.
13. Hari ketigabelas: Hari nahas, jauhkanlah dari segala urusan.
14. Hari keempatbelas: Baik untuk segala urusan dan pekerjaan.
15. Hari kelimabelas: Baik untuk segala keperluan, tuntutlah hajtmu
pada hari itu maka akan tercapai.
16. Hari keenembelas: Buruk dan tidak baik untuk segala urusan.
17. Hari ketujuhbelas: Baik dan pilihan, tuntutlah segala keperluan dan
keinginan, kawin,jual beli, bercocok tanam, membangun rumah,
menemui pembesar dan lain-lain, karena semuanya akan tercapai.
18. Hari kedelapanbelas: Baik dan pilihan, cocok untuk berlayar
dan menuntut hajat, barang siapa melawan musuh pada hari itu
maka ia akan mengalahkannya dengan kuasa atau qudroh Allah.
19. Hari kesembilanbelas: Baik dan diberkati untuk segala keperluan
dan barangsiapa yang dilahirkan pada hari itu maka ia akan diberkati.
20. Hari keduapuluh: Baik sekali untuk segala keperluan, berlayar,
membangun rumah, bercocok tanam, perkawinan, menemui
pembesar, ia adalah hari yang diberkati Allah.
21. Hari keduapuluh satu: Hari nahas berkepanjangan.
22. Hari keduapuluh dua: Sangat baik untuk jual beli, menemui
pembesar, berlayar dan bersedekah.
23. Hari keduapuluh tiga: Pilihan dan baik untuk segala keperluan,
khususnya untuk perkawinan, perdagangan dan menemui
pembesar.
24. Hari keduapuluh empat: Hari nahas dan celaka.
25. Hari keduapuluh lima: Buruk dan tercela hindari segala urusan
dan keperluan.
26. Hari keduapuluhenam: Baik untuk segala keperluan kecuali
kawin dan berlayar.
27. Hari keduapuluh tujuh: Baik dan pilihan, cocok untuk menuntut
semua hajat dan dan menemui pembesar.
28. Hari keduapuluh delapan: Campur antara baik dan buruk.
29. Hari keduapuluh sembilan: Baik dan cocok untuk segala hajat,
selain menulis karena hal itu dimakruhkan. Barang siapa yang
sakit cepat sembuh, jika berlayar akan mendapat harta yang
banyak dan barang siapa lari akan kembali.
30. Hari ketiga puluh: Sangat baik untuk segala urusan dan semua
hajat seperti jual beli, bercocok tanam dan lain-lain. Barang siapa
sakit cepat sembuh dan siapa yang dilahirkan pada hari itu, maka
akan menjadi seorang yang penyantun dan hidupnya aklan
diberkati, derajatnya akan meningkat dan menjadi seorang yang
jujur dan berbudi.

Rabu, 28 Oktober 2009

Imam Malik

Nama dan Nasabnya
Abu Abdillah Malik bin Anas al Ashbahi, Imam darul Hijroh.

Kelahirannya
Beliau lahir di Madinah al Munawwaroh tahun 93 h dan tumbuh besar di Madinah

Guru-gurunya
Nafi' al Muqbiri, Na'imul Majmar, az Zuhri, Amir bin abdillah bin az Zubair, Ibnul Mungkadir, Abdullah bin Dinar dan lain-lain.

Murid-miridnya
Ibnul Mubarak, al Qothon, Ibnu Mahdi, Ibnu wahb, Ibnu Qosim, al Qo'nabi, Abdullah bin Yusuf, Said bin Manshur, Yahya bin Yahya, an Naisaburi, Yahya bin Yahya al Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah abu Mus'ab, az Aubairi dan Abu Hudzafah as Sahmi.

Pujian-pujian ulama

  • Berkata imam Syafi'I : jika disebut (nama-nama) ulama, maka Imam Malik adalah bintangnya.
  • Beliau juga berkata : kalau bukan karena (perantara) Malik dan Uyaimah niscaya hilang ilmu yang ada di Hijaz.
  • Ibnu Wahb berkata : kalau bukan karena (perantara)Malik dan Al Laih niscaya kita akan sesat
  • Berkata Abdurrahman bin Waqid : aku melihat pitu Malik di Madinah seperti pintu amir.
  • Berkata al La'nabi : ketika aku bersama Uyainah (telah sampai kepadanya berita kematian Malik) dalam keadaan sedih beliau berkata : tidak ada seorangpun di muka bumi seperti beliau.
  • Berkata Syu'bah : saya datang ke Madinah setahun setelah kematian Nafi' (ternyata sudah) ada halaqoh Malik
  • Berkata Syafi'I : tidak ada kitab ilmu di bumi yang paling banyak benarnya dari pada kitab Muwathah Imam Malik.

Perkataan-perkataan beliau :

  • Allah ada di langit dan mengetahui setiap tempat
  • Istiwa (bersemayam) itu ma'lum (diketahui) Kaifiyah (bagaimana bersemayamnya Allah) itu majhul (tidak di ketahui).
  • Beriman (bahwa Allah bersemayam) adalah wajib
  • Bertanya bagaimana Allah bersemayam hukumnya bid'ah
  • Aku tidak akan berfatwa sehingga ada 70 saksi yang mempersaksikan bahwa aku ahli (mengetahui) masalah tersebut.
  • Tidak ada seorangpun setelah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang berhak diambil dan di tinggalkan perkataannya kecuali Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam .

Wafatnya
Beliau wafat pada 10 rabiul awal tahun 177

Imam Syafi'I

Nama dan Nasab
Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Safi'I dan bertemu nasabnya dengan nabi Muhammad dengan Abdul Manaf

Kelahiran
Lahir pada tahun 150 H di Ghozah dan ibunya membawa beliau ke Mekkah setelah beliau berusia 2 tahun dan dari ibunya tersebut beliau belajar al qur'an

Guru-guru
Diantara guru-guru beliau adalah paman beliau sendiri Muhammad bin Ali kemudian abdul Aziz bin Majisun dan kepada imam Malik beliau belajar Al Muwatho'

Kehidupan ilmiah
Pada usia 10 tahun beliau belajar bahasa dan syair hingga mantab. Kemudian belajar fiqih , hadis dan al qur'an kepada ismail bin qostantin, kemudian menghafal muwatho' dan mengujikannya kepada imam Malik. Imam Muslim bin Kholid mengijinkan beliau berfatwa ketika beliau berusia 10 tahun atau kurang. Menulis dari Muhammad bin Hasan ilmu fiqih. Imam Malik melihat kekuatan dan kecerdasan beliau sehingga memuliakan dan menjadikan Syafi'i sebagai orang dekatnya

Murid-murid
Diantara murid beliau adalah imam Ahmad, Khumaidi, Abu Ubaid, Al Buthi, Abu Staur dan masih banyak yang lain.

Peranan dalam membela sunnah
Beliau memeliki kedudukan tersendiri yang membedakan diantara ahlul hadis yang lain. Beliaulah yang meletakkan kaidah-kaidah riwayat pembelaan terhadap sunnah dan memiliki beberapa pendapat yang berbeda dengan imam Malik dan Abu Hanifah, yaitu bahwa sebuah hadis apabila sahih maka wajib mengamalkannya walaupun tidak dilakukan oleh ahlul madinah (seperti yang disyararatkan oleh imam Malik dan Abu Hanifah). Dengan ini beliau dijuluki nasirussunnah (penolong sunnah) dan tidaklah dapat diingkari oleh setiap yang menulis mustholah hadis dan pembahasan sunnah serta kitab ussul bahwa mereka mengikuti apa yang ditulis oleh safi'i.

Pokok pendapat beliau
Pokok pendapat beliau sebagaimana pendapat imam yang lain adalah beramal dengan kitab dan sunnah serta ijma'. Kelebihan beliau adalah beramal dengan kitab dan sunnah seta ijma' lebih luas dari pada imam Malik dan Abu Hanifah karena beliau menerima hadis ahad

Perkataan ulama' tentang beliau
Para ulama' ahlul hadis dijaman ini apabila berkata maka mereka berkata menggunakan perkataan imam Syafi'i. Imam Ahmad berkata, 'tidaklah ada orang yang menyentuh pena dan tinta kecuali Syafi'i. Dan tidaklah kita mengetahui sesuatu yang global dari tafsir dan nasih mansuh dari hadis kecuali setelah duduk bersama imam Syafi'i."
Ahmad bin hambal pernah berkata pada ishaq bin rokhuyah "kemarilah aku tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang engkau belum pernah melihat yang semisalnya maka dia membawaku kepada imam syafi'i."

Perkataan imam syafi'i

  1. tidaklah saya berdebat dengan seseorang kecuali agar ia tepat , benar dan tertolong dan ia mendaptkan penjagaan serta pengawasan Allah dan tidaklah saya berdebat dengan seseorang kecuali saya tidak perduli apakah Allah akan menjelaskan kebenaran dari mulutju atau mulut dia.
  2. amalan yang paling hebat ialah dermawan dalam kondisi sempit, menjaga diri ketika sendirian dan mengucapkan kalimat yang benar dihadan orang yang berharap dan yang takut
  3. bantulah dalam berkata dengan diam dan mengambil hukum dengan berfikir
  4. barang siapa belajar al qur'an maka ia akan agung dipandangan manusia, barang siapa yang belajar hadis akan kuat hujjahnya , barang siapa yang belajar nahwu maka dia akan dicari, barang siapa yang belajar bahasa arab akan lembut tabiatnya, barang siapa yang belajar ilmu hitung akan banyak fikirannya, barang siapa belajar fiqih akan tinggi keddukannya, barang siapa yang tidak mampu menahan dirinya maka tidak bermanfaat ilmunya dan inti dari itu semua adalah taqwa.

Wafat beliau
Wafat pada tahun 204 H. setelah memenuhi dunia dengan ilmu dan ijtihad beliau dan memenuhi hati-hati manusia dengan cinta pengagungan dan kecondongan paada beliau.

12 Langkah Agar Puasa Kita Sempurna

Agar puasa kita dapat sempurna ada beberapa tips yang mesti kita perhatikan. Untuk itu Al-Madina mencoba mengangkat sebuah tulisan dari Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Jarullah dalam buku beliau yang berjudul Risalah Ramadhan tentang langkah-langkah menggapai kesempurnaan ibadah puasa yang berisikan:

  1. Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

    "Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah."
    (HR. Bukhari dan muslim)

    "Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ". (HR. Ibnu Khuzaimah)

  2. Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati untuk itu anda hendaknya telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar anda tidak ragu-ragu.
  3. Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

    "Manusia ssenantiassa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur" (HR. Al Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)

  4. Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
  5. Manfaatkan bulan ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran.

    "Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi shallallahu alaihi wa salllam untuk membacakan Al Quran baginya."
    (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu)

    Dan pada diri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada teladan yang baik bagi kita.

  6. Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

    "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al Bukhari)

  7. Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab yang sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, ia jangan anda hadapi dengan perbuatan serupa. Nasehatilah dia dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

    "Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: Sesungguhnya aku sedang berpuasa".
    (HR. Al Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)

    Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya. Disamping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.

  8. Hendaknya anda selesai dari puasa dengan membawa takwa kepada Allah, takut dan bersyukur kepada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah takwa, sebab Allah berfirman: "Agar kamu bertakwa"(Al-Baqarah: 183).
  9. Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu berkata:

    "Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa".

  10. Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
  11. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan.
  12. Ucapkanlah Bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a:

    "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"(http://van.9f.com/puasa.htm)

Santri Indigo Telkom-Republika Mendorong Pesantren Berbudaya Digital

Pondok pesantren memiliki peran dan kedudukan yang strategis di Indonesia, sedari dulu hingga kini. Catatan kontribusi pesantren terhadap kemajuan bangsa ini terukir dengan sangat jelas dalam lembaran-lembaran sejarah.


Ketika zaman revolusi, banyak pejuang kemerdekaan muncul dari pesantren. Dan ketika zaman pembangunan dimulai hingga saat ini pun, banyak tokoh, pejabat, dan kaum intelektual yang lahir atau berbasis pendidikan pesantren. Ini tentu sangat menggembirakan.

Mencermati peran dan kedudukan pesantren yang strategis itulah, maka PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan harian Republika terus berupaya memajukan lembaga tersebut dengan sejumlah program pendidikan. Salah satunya adalah program pelatihan santri Indigo ( Indonesian Digital Community ). Dan setelah sukses menggelar tahap pertama, pada tahun lalu, kini Telkom dan Republika kembali menggelar pelatihan serupa tahap kedua dari Oktober 2009 hingga April 2010. Pelatihan ini akan digelar di sejumlah kota, yaitu Yogyakarta, Jakarta, Ponorogo, Ciamis Pekalongan, dan Purwokerto. Targetnya, sekurangnya bisa melatih 500 orang santri.

Vice President Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, mengatakan, salah satu problem yang dihadapi Indonesia saat ini adalah adanya kesenjangan digital. Untuk mengatasi permasalahan ini, butuh dukungan banyak pihak.

Telkom, lanjutnya, punya komitmen untuk ikut mengurangi kesenjangan digital, khususnya di kalangan pesantren. ''Apalagi kami sadari pesantren memiliki peran yang sangat strategis karena merupakan sumber ilmu, agama, dan pengembangan teknologi seperti pertanian atau peternakan. Begitu strategisnya kedudukan pesantren maka Telkom berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan digital di kalangan santri dengan mengadakan pelatihan santri Indigo,'' ujar Eddy kepada Republika , pekan lalu.

Menurutnya, jumlah santri yang ikut serta dalam pelatihan ini bukan menjadi hal yang terpening. Namun yang lebih utama adalah multiplier effect dari pelatihan ini yang bisa dirasakan masyarakat luas. Dengan demikian manfaat pelatihan akan lebih dirasakan rakyat Indonesia.

Untuk mendukung hal tersebut, Telkom telah menyiapkan sejumlah perangkat pendukung. Antara lain broadband access dan speedy . Saat ini jumlah pelanggan speedy telah mencapai 1,1 juta orang di seluruh Indonesia. ''Dengan pelatihan santri Indigo ini diharapkan jumlah pemakai internet di Indonesia semakin bertambah. Saat ini pengguna internet sekitar 25 hingga 30 juta orang atau hanya sekitar 8 hingga 9 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini masih sangat sedikit,'' terang Eddy.

Minat tinggi
Dijelaskan Eddy, pelatihan santri Indigo tahap pertama pada tahun lalu telah digelar di enam kota, yaitu Depok, Bandung, Tangerang, Ciamis, Cirebon, dan Sukabumi. Sekitar 500 orang santri tercatat telah mengikuti pelatihan ini.Dari hasil evaluasi tahap pertama, minat santri untuk mengikuti pelatihan ini tinggi. Mereka sangat tertarik terhadap perkembangan teknologi informasi dan digital.

''Pelatihan ini juga sangat bermanfaat untuk syiar Islam lewat internet. Juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta kompetensi para santri. Dan mereka ingin agar pelatihan ini terus dilanjutkan. Ini sesuai dengan komitmen Telkom,'' jelas Eddy.Sementara itu, pelatihan santri Indigo tahap kedua bertajuk pesantren goes to digital pada masing-masing pesantren akan diberikan dalam bentuk workshop selama dua hari.

Di hari pertama para santri akan diberikan motivasi dan teori tentang beberapa bidang ilmu digital yang diperlukan oleh mereka. Antara lain tantangan para santri di era digital, mental positif dalam memanfaatkan teknologi, belajar di internet, dan sebagainya.

Di hari kedua, para santri akan langsung praktik di komputer dengan mengaplikasikan materi yang diberikan di hari pertama. Di hari kedua ini diharapkan para santri bisa membuat digital library (untuk pesantren mereka), blog , membuat networking , dan sebagainya.

Direktur IT & Supply (CIO) Telkom, Indra Utoyo, mengatakan, agenda jangka panjang yang ingin dicapai dari pelatihan santri Indigo adalah menuju ekonomi kreatif dan membangun budaya digital menuju industri kreatif yang sehat.

Budaya digital tersebut terdiri dari dignity & discipline (keteguhan & konsistensi karya), innovative (inovasi tiada henti), good governance ( compliance untuk kinerja lebih baik), integrative (menyeluruh, interdependen, sinergi, koevolusi), transparent (keterbukaan & kultur berbagi), appreciative (saling menghargai hak karya cipta, interaktif), dan legal (bukan bajakan).

''Pelatihan ini merupakan upaya Telkom group untuk berpartisipasi mendayagunakan potensi cipta dan karya bangsa, bagi manfaat dan kepentingan yang luas. Juga untuk menciptakan suatu industri berbasis cipta dan karya yang sehat dan menyehatkan,'' papar Indra. anjar fahmiarto



Para Pengajarnya Para Tokoh Nasional

Pelatihan santri Indigo yang digelar Telkom-Republika adalah terobosan untuk mengenalkan teknologi informasi dan digital kepada kalangan santri dan pesantren di Indonesia. Penguasaan dua hal tersebut sangat penting di era sekarang ini. Hal tersebut sesuai dengan jargon yang banyak didengungkan yaitu siapa yang bisa menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia.

Yang menggembirakan, minat santri untuk mengikuti pelatihan ini ternyata sangat tinggi. Rasa keingintahuan mereka terhadap perkembangan yang terjadi di bidang teknologi informasi dan digital begitu besar. Selain karena materinya yang bagus, ketertarikan para santri untuk mengikuti pelatihan ini juga disebabkan para pengajarnya yang beragam dan merupakan orang-orang hebat. Mereka adalah para profesional dan ahli di bidang teknologi informasi dan digital.

Materi yang diajarkan antara lain internet sebagai wahana syiar digital, teknik penulisan jurnalistik, teori membuat blog, internet connection . Selain itu juga motivasi, how to promote your blog , digital kreatif, workshop membuat blog , dan community development .

Sedangkan sejumlah tokoh dan orang hebat yang pernah menjadi pengajar dalam pelatihan ini antara lain Ahmad Heryawan (gubernur Jawa Barat), Mario (personil grup musik Kahitna), Indra Utoyo ( Direktur IT & Supply Telkom), Bahrul Hayat PhD (Sekjen Depag). Selain itu Ibrahim dan Mustafa (personil grup musik Debu), Prof Dr Jimly Asshiddiqie (mantan ketua Mahkamah Konstitusi), Gilang Ramadhan (musisi), dan Muhammad Nuh (mantan menkominfo dan mendiknas saat ini), serta wartawan republika. jar(santri-indigo.blogspot.com)

Internet Dapat Permudah Santri Dapatkan Ilmu

YOGYAKARTA - Selama ini kalangan pesantren ''bengong'' melihat cepat lajunya teknologi informasi. Apalagi dunia semakin terbuka dengan hadirnya "syekh google".

Karena itu kalangan pesantren terutama yang masih tradisional masih sangat perlu bimbingan yang berkaitan dengan teknologi informasi agar dapat lebih memajukan pesantren.


Hal itu dikemukakan Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Yayasan Ali Maksum Yogyakarta KH Attabik Ali dalam acara Pelatihan Internet Pesantren dengan tema "Wahana Syiar Digital" Tahap II angkatan ke-1 yang diselenggarakan CSR PT Telkom Indonesia-HU Republika, di Pondok Pesantren Yayasan Ali Maksum, Yogyakarta, Rabu (28/10).

''Alhamdulillah dengan adanya pelatihan internet pesantren yang diselenggarakan PT Telkom - HU Republika akan menjadi bibit penghilangan kebengongan itu,''kata Attabik. Dia berharap pelatihan internet ini dapat lebih mempermudah para santri untuk mendapat ilmu sebagai bekal berdakwah dan dapat mengembangkan ilmu.

Untuk menghadapi tantangan ke depan, kata Attabik, termasuk segala yang tidak bisa sempurna dengan internet termasuk wajib. Tentu saja kalau menggunakan internet harus untuk hal-hal yang ada manfaatnya. Dia mengaku tidak melarang para santri untuk menggunakan facebook, asal ada manfaatnya, misalnya mendapat teman, dapat jodoh, dan lain-lain. ''Teknologi itu netral tergantung yang mengisinya,''tutur dia.

Pemimpin Redaksi Republika Ikhwanul Kiram mengatakan dengan

diselenggarakan pelatihan ini diharapkan dapat memberdayakan pesantren. ''Pelatihan ini kami harapakan dapat bermanfaat bagi pesantren dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Dengan internet santriwan dan santriwati akan bisa brdakwah lewat internet,''kata dia.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan bahwa dengan adanya sambutan yang positif dari kalangan pesantren terhadap pelatihan internet ini tidak ada keraguan bahwa pesantren bagian terdepan untuk turut menguasai dunia melalui teknologi informasi.

Dengan internet bisa digunakan sebagai media dakwah dan membangun jaringan yanag seluas-luasnya. ''Kita menggunakan internet tidak hanya mengakses tetapi juga dapat diakses. Sehingga bisa memberi manfaat lebih baik.

Lebih lanjut dia mengungkapkan Pemkot Yogyakarta juga menjalin kerjasama dengan PT Telkom untuk dapat menyediakan jasa layanan teknologi informasi berbasis web ini di masjid. Saat ini sudah ada empat masjid yang ada hotspot zone antara lain Masjid Jogokaryan. ''Sehingga masjid tidak sekedar tempat ibadah melainkan juga tempat pelatihan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain-lain,''kata dia.

Hal itu juga dikemukakan oleh Deputy General Manager PT Telkom Indonesia Adiwarna bahwa di Yogya sudah ada 200-an hotspot area termasuk di 14 kecamatan di kota Yogyakarta dan lima masjid. Apabila ada permintaan, termasuk permintaan dari pesantren akan dipasang hotspot area. ''Yang penting kemanfaatannya jelas. Seperti masjid yang sudah ada hotspot area, karena ada kebutuhan dari masjid. Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga tempat pelatihan, serta kegiatan lainnya.

Syarat bagi masjid/pondok pesantren yang ingin ada hotspot area adalah ada garansi dari pengurus masjid/pondok pesantren bahwa ada banyak aktivitas yang memanfaatkan internet dan ada jaringan telepon,''ungkap Adi. Dia berjanji dalam bulan November ini di Pondok Pesantren Yayasan Ali Maksum sudah ada hotspot Area.

Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari (28-29 Oktober) diikuti oleh 100 peserta (75 santri dan 25 ustadz). Pembicaranya adalah: Haryadi Suyuti yang memberi materi tentang Motivasi, Slamet Riyanto dan Afif dari Republika Online Jakarta tentang Blog, AVP IT Service Strategy PT Telkom Indonesia Syaiful Hidayat tentang internet sebagai Wahana Syiar Digital dan Kepala Biro DIY dan Jateng Indra Wisnu Wardhana tentang Teknik Menulis di Internet, Jurnalist& Music Composer Eko Ramaditya Adikara (Rama) tentang Digital Kreatif. nnri/yto
(santri-indigo.blogspot.com)

Keamanan komputer

Artikel Keamanan komputer !? mungkin ini adalah sesuatu yang sering dibahas dalam berbagai artikel tentang komputer di seluruh blog di internet. Saya sendiri sejak komputerku terhubung dengan internet belum sekalipun menghadapi masalah yang serius dengan namanya virus. Walaupun pernah sesekali dibuat pusing olehnya

Yah setidaknya sampai artikel keamanan komputer ini ditulis !!!

Menurut aku ada 6 hal yang mesti kita lakukan supaya komputer tecinta kita nggak terkena atau terjangkit sebuah virus. Otomatis jika kita bicara kemanan komputer maka kita berbicara bagaimana mencegah virus komputer.

Sedangkan untuk urusan keamanan komputer dari aksi para maling itu diluar artikel ini ya :D Disini hanya mengkhususkan diri utuk virus internet.

Berikut 6 Tips artikel Keamanan Komputer menurut Bintang Taufik :

1. Gunakan AntiVirus

Tentu saja ini yang paling penting. Mau nggak mau anti virus seperti sebuah penjaga yang akan mencegah berbagai macam virus. Oh ya! Jika nggk punya duit jangan gunakan antivirus bajakan…gunakan antivirus gratis saja. Tidak kalah hebat kok dalam membasmi virus internet.

2. UPDATE!

Jangan lupa untuk selalu mengupdate apapun demi keamanan komputer. Bukan hanya anti virus saja yang diupdate. SEMUANYA! baik itu Operating Systemnya, Software yang terinstall maupun driver. Tidak ada perangkat lunak atau software yang sempurna..pasti ada sebuah celah keamanan. Jangan percaya programmer yang berkata “Software saya sepurna dalam keamanan komputer”

Untuk menutup lubang keamanan itu kita harus update dan update. Karena virus internet juga selalu update dan update.

3. Hati-hati saat browsing

Kebanyakan virus internet menyebar dari situs porno maupun warez (mp3 ilegal, software bajakan dsb). Jika tidak mau terkena virus ya jangan kesana. Ini cara terbaik dalam mencegah virus komputer.

Tapi saya tahu anda sudah kecanduan dengan situs semacam itu. Maka daripada itu jika ada peringatan dari browser anda, lebih baik acuhkan saja situs tersebut. Atau saat berkunjung ke website itu muncul kotak dialog yang isinya meminta untuk menginstall sesuatu..sudah acuhkan saja.

Berhati-hatilah biasanya situs semacam itu menggunakan permainan kata-kata seperti sedang memberikan hadiah kepada anda. Kenyataanya itu adalah sebuah virus internet yang dapat mengganggu keamanan komputer.

4. Selalu scan file yang di download

Apapun file yang anda download walaupun itu berasal dari website yang terpercaya seperti blog ini. Itu Harus tetap diSCAN pakai anti virus. Contohnya setelah anda mendownload ebook gratis, apa anda yakin ebook itu bebas kuman eh maksudnya bebas virus. Atau saat mendapatkan script gratis..apa benar script itu benar-benar aman.

Mencegah itu selalu lebih baik daripada mengobati

5. Hati-hati email

Salah satu penyebaran virus internet adalah melalui email. Apalagi jika mendapat email yang berisi file seperti EXE, VBS, BAT. Ditambah itu dikirim oleh orang asing…bisa-bisa virus internet itu mematikan komputer lalu reboot dan muncul pesan “Selamat Harddisk anda kapasitasnya bertambah ”

Gimana nggak bertambah, lha wong semua file dihapus.

6. Baca terus Artikel keamanan komputer

Perkembangan sebuah komputer itu berjalan seperti halnya seekor panther …cepat sekali. Mungkin artikel kemanan komputer yang anda baca 1 bulan yang lalu sudah usang termakan zaman. Jadi terus-teruslah membaca berbagai artikel komputer yang bagus seperti di blog ini :D

Manfaat komputer itu memang banyak sekali. Tapi disaat bersamaan juga muncul hal-hal yang merepotkan supaya keamanan komputer itu terjaga.